mawarta.com - Ribuan jemaat menghadiri Perayaan Natal Seniman Karo, Jumat Malam (15/12/2017) di Balai Zeqita Medan.

Ketua Panitia Natal Seniman Karo Jovri Tarigan mengatakan bahwa Natal ini merupakan kegiatan rutin setiap tahun dan lokasi acara setiap tahunnya selalu bergantian .

“Ini merupakan perayaan Natal kelima dari Seniman Karo. Pada tahun 2013 kita laksanakan di Medan, tahun 2014 kita laksanakan di Tanah Karo, tahun 2015 kita laksanakan di Deliserdang, di tahun 2016 kita adakan di Langkat dan Tahun 2017 ini kembali lagi ke Medan,” jelasnya.

Selanjutnya Jovri mengatakan dengan adanya perayan Natal ini pandangan negatif masyarakat yang dulunya tentang Seniman Karo dapat diubah.

“Maka harapannya dari Natal ini semua image (gambaran) tentang Seniman Karo yang dulunya memakai narkoba, dengan adanya pelaksanaan Natal ini akan berubah semuanya menjadi lebih baik,” harapnya.

Rencananya sesudah perayaan Natal ini pihak panitia akan segera melaksanakan aksi sosial ke Panti Asuhan Gelora Kasih.

Ibadah Natal berlangsung penuh khidmat dilayani Pdt.Andi Sastra Ginting. Adapun Tema Natal yang diangkat Telah Lahir Juruselamat yang diambil dari Alkitab Lukas 2:11.

Seniman Karo Samuel Sembiring memberikan apresiasi atas usaha kerja keras Panitia Natal Seniman Karo 2017

“Acara pada malam hari ini cukup sukseslah panitianya. Panitia juga terlihat kreatif dan aktif,” ucap Samuel Sembiring.

Selanjutnya Samuel melihat para seniman Karo banyak yang tidak hadir dan ada kekurangan yang dilihatnya pada acara tersebut.

“Ada banyak yang gak hadir mungkin karena suatu alasan kerja atau mungkin tidak kebagian undangan. Ada juga sedikit kekurangan yang saya lihat, dalam situasi ibadah kok banyak yang kesana-kemari, tidak konsentrasi mengikuti acara ibadah yang berlangsung, itu yang saya kesalkan sedikit. Dirinya berharap pada perayaan Natal pada tahun selanjutnya dapat lebih baik lagi kedepan.

Sementara itu menurut Beram Barus selaku Humas Perayaan Natal Seniman Karo mengatakan bahwa pelaksanaan kegiatan acara kadang-kadang banyak yang berbeda pendapat diantara para seniman Karo.

“Jadi acara seperti ini diantara kami para seniman juga kadang-kadang banyak yang berbeda pendapat. Jadi tidak terlepas dari perkataan orangtua kita Karo dulunya yang mengatakan “Si ngerana nterem, si ngeranai seh nteremna,si ngeranaken bagi si kurang” artinya yang bagus pun kita buat, masih banyak yang ngomong protes, didalam yang protes itu masih banyak lagi yang mengkompori, sehingga perbuatan baik yang kita lakukan tidak terlihat,”ucapnya.

Diakhir acara perayaan Natal, panitia memberikan bingkisan kepada para Seniman Karo yaitu yang menerima bingkisa adalah Seniman Karo yang lanjut usia serta seniman yang sudah tidak lengkap pasangan hidupnya .

Pada acara Perayaan Natal Seniman Karo tampak kehadiran perwakilan Moderamen GBKP, Keuskupan Agung , Ketua DPRD Kabupaten Langkat Terbit Rencana Perangin-angin, Perwakilan Bupati Tanah Karo, Perwakilan Bupati Langkat, Ketua Dewan Penasehat Garuda Pemuda Nasdem Pusat, perwakilan DPP PMS dan Ketua IPK Medan Tuntungan Rajenra Sitepu. (Kiel/4905ppwi)